Kumpulan Puisi Peserta LK II HMI-MPO Cabang Mataram 2017
BERJUANG
karya: Saiful Bahri (Aif)
Menapak jalan yang berliku
untuk perjuangan yang hakiki
sukar terlihat generasi muda yang
diam
jika diam menjadi tradisi
maka penindasan menjadi budaya
gelisah…..gelisah.. hati ini
melihat dunia penuh kemunafikan
terasa sia-sia perjuangan-ku
keraguan menghantui jiwa ini
kujumudan menggrogoti hati ini
tapi keyakinan-ku meruntuhkan itu
semua
teruslah Berjuang……..Berjuang ………dan
Berjuang…..!!!!
karena perjuangan-mu akan menuai
hasil yang pasti
DOA UNTUK NEGERI
karya: Fitriani
Tatkala senja menyapa
matahari beranjak menuju peredupan
tatkala kelam menghampiri
negeriku di selimuti kabut hitam
akankah tangan-tangan kecil ini mampu
menggapai.?
akankah cahaya menghampiri?
akankah tuhan turut menjawab?
Ya Allah…….
kami datang dan mengetuk pintu mu
setelah lama di selimuti kabut
dan kami jenuh akan kekelaman ini
kasihanilah kami ya Allah
tunjukilah rahmat dan pertolongan mu
sampai kapan negeri ini di selimuti
sampai kapan negeri ini terus dalam
kegelapan
sampai kapan….?
tiada tempat kami memohon kecuali
kepada mu
hanya kepada mu
maka pandanglah kami
karena hanya kepadamu lah tempat kami
kembali
ISLAM AGAMA KU
karya: Bulyan sahputra
Allah tuhan ku
Muhammad nabi ku
Al-quran kitab ku
itu sering berbisik di telingaku
apa karena kekuatan iman ku?
hingga kata-kata itu menyangkut pada
ku
hingga kata-kata itu mencekik diri ku
hingga kata-kata itu mengikuti diri
ku
tapi aku nyaman dengan nya
tapi aku tentram bersamanya
tapi aku merasa di lindunginya
tapi aku terbiasa dan menerimanya
anda benar.. aku seorang muslim
you are right..! I’am moslim
lu betul,,gue ini islam
aku ini wong islam
aku bangga beragama islam
aku cinta dengan islam
aku senang menjadi orang islam
karena islam agama yang tentram
IBU
karya: Aldin
oh…..ibu
engkau yang melahirkan ku
serta merawatku
ibu juga yang mengandung ku
sampai aku berumur satu tahun
alangkah gembiranya waktu aku kecil
dulu
ibu sudah mengajari ku
apa saja yang belum aku tahu
AGAMA KU
karya: Abdul Halik
sebelum kau datang
anak adam nasib nya malang
yang kuat menang ,yang lemah kalah
itulah benih jahiliyah
sebelum ku tiba
anak adam sangat buta
yang salah jadi benar, yang benar
jadi salah
inilah masa jahiliyah
saat-saat kau hadir
terbukalah hati orang kafir
yang benar di benerkan
yang salah di salahkan
setelah kau datang
yang gelap jadi terang
yang kuat tak pasti menang
karena jahiliyah telah hilang
KEHANCURAN
alam bersedih bumi bergoncang
sang surya seakan enggan untuk
bersinar
sang rembulanpun seakan hilang di
balik awan
bintang-bintang pun seakan tak lagi
berkelipan
ketika kegelapan menyelimuti seluruh
alam
dan kesunyian seakan menjadi jawaban
jawaban dari segala kemungkinan
ketika alam mulai menampakan
kemurkaan
jerit
ketakutan kian mencekam
menggetarkan sanubari pengisi alam
saat kehancuran mulai Nampak di
hadapan
dan tak dapat lagi di elak’kan
hanya sepata kata dalam kelenkingan
ketidak pastian
hanya permohonanlah yang mampu untuk
di utarakan
sesaat mimpi buruk mulai menjadi
kenyataan
dan tak ada tempat lagi untuk berlindung
selain dari pada pertolongan yang
maha kuasa
Allah subahana huwata’ala
PEMUDA UNTUK PERUBAHAN
karya: Farhan
Indonesia menangis
bahkan tercabik
dengan hebatnya penguasa korupsi
tak peduli rakyatnya mengemis
kesejahteraan tinggallah angan
keadialan hanyalah angan
kemerdekaan telah terjajah
yang tersisa hayalah kebodohan
Indonesia-ku , Indonesia kalian
jangan hanya tinggal diam kawan
mari bersatu ambil peranan
sebagai pemuda untuk perubahan
UNTUK MU PAHLAWAN
INDONESIA KU
karya: Seno putra
Demi negeri…
engkau korbankan waktu mu
demi bangsa….
rela kau taruhkan nyawa-mu
maut menghadang di depan
kau bilang itu hiburan
tanpak raut wajah mu
tak segelintir rasa takut
semangat membara di jiwa mu
taklukkan mereka menghalang negeri
hari-hari mu di warnai
pembunhan dan pembantaian
dan di hiasi bunga-bunga api
mengalir sungai darah di sekitar mu
bahkan tak jarang mata air darah itu
yang muncul dari dari tubuh mu
namun tak dapat…
runtuhan tebing semangat juang mu
bambu runcing yang serta memtertai mu
kaki telanjang yang tak beralas
pakaian yang seribu wangian
basah di badan kering pu di badan
yang mengantarkan kini Indonesia
kedalam istana kemerdekaan
PANORAMA KEHIDUPAN
karya: Jakariah
angin bertiup kerah sang kehidupan
menikmati panorama di pagi hari
merasakan sejuknya alam yang damai
para burung mulai keluar dari sarang
nya
bertebangan dan mulai mencari apa
yang harus di cari
awan hitam yang menyelimuti
kini berubah menjadi awan biru
keindahan
dan menjadi langit yang menkjubkan
lukisan-lukisan yang menghiasi langit
pagi
menambah kedamaian hati
dan membuat mata menjadi kagum
iyulah tuhan….
sang pencipta abadi
menciptakan segala rupa
dan menikmati hasil karya nya
tentang indanya panorama kehidupan
UNTUK PAHLAWAN NEGERI
KU
Karya: Muhammad Tohar
untuk negeri ku……
hancur lebing tulang belulang
berlumur darah sekujur tubuh
bermandi keringat penyejuk hati
ku rela demi tanah air ku
sang saka merah berani, putih nan
suci
melambai-lambai di tiup angin
air mata bercucur darah sambil
mengajungkan do’a
ntuk pahlawan negeri ku
berpijak berdebu berpasir
berderai kasih hanya untuk pahlawan
jagat raya
hanya jasa mu yang bisa ku lihat
hanya jasa mu yang bisa kukenang
tubuh mu hancur lebur entaha kemana
demi darah mu….
demi tulang mu….
aku perjuangkan negeriku
INI INDONESIA KU
KOS dan IBU
karya: Ahmad effendi
ketika aku duduk di teras kos ku
entah mengapa air mata ini jatuh
jatuh, mengenang kampung halaman ku
kampung dimana tempat keceriaan ku
ketika malam mulai gelap
kerinduanku akan sosok ibu
ibu yang tidak pernah secuilpun
di hatinya ada rasa lelah
dalam mengurus aku dan adik-adik-ku
terimakasih pahlawan-ku
Ibu ku tercinta
SURAT UNTUK SAHABAT
NEGERI
karya: Rini hidayati
lihatlah kawan….
betapa indah negeriku Indonesia
tanah nan subur bak permadani,
membentang luas bagai jamrud katulistiwa
hutan-hutan rindang senantiasa
memberi nafas kehidupan
lautan jernih di iringi deburan
lembut sang ombak
laksana nyanyian alam yang merdu
birunya membiaskan ketenangan
beradu keelokan bersama sang mentari
betapa indah pesona negeriku
wajah-wajah ramah menjadi identitas
penduduknya
tangan-tangan halus saling berjabat,
menjanjikan perdamaian
budi pekerti luhur mewarnai
perjalanan bangsa ku
tak ada lagi desing peluru yang
bersahutan
tak ada lagi luka pribumi yang
berdarah-darah
namun kini lihatlah negeri Indonesia
ku
tanah subur bergantikan tandus
kekeringan
hutan hijauku kini berselimut asap
hitam dan kelam
gunung, bukit dan laut ku menyerakakan
sampah kehidupan
ulah manusia berotak kerdil tak tahu
malu
wahai penduduk negeri ku
mengapa tak ku temui lagi wajah-wajah
indah penuh senyuman?
keramahan mu telah terganti senyum
sinis penuh keseimbangan!
dimana lagi tangan-tangan halus penuh
kesehajaan itu?
perdamain bagaikan harapan yang kian
memudar
mengapa kini degradasi moral menjadi
tren bangsa ku?
tak dapa lagi kudapati budi pekerti
luhur yang dulu di agung-agungkan
kembalikan keindahan alam negeri ku
kembalikan jiwa-jiwa agung penduduk
negeri ku
jangan hancurkan negeri ini dengan
kesombongan dan keserakahan
buang semua sikap skeptis dan apatis
yang meracuni bangsa ini
agar bambu runcing berganti dengan
tinta emas
penuh karya indah yang menjadi
kebanggaan
kebanggaan negeri Indonesia ku
negeri yang ku cintai.
INA (ibu)
karya: Afiek fahmi ayatullah
Ina…………………..
engkaulah cinta ku
karena engkau aku ada
karena engkau aku disini
karena engkau aku tau
Ina…………………..
sungguh besar perjuangan mu
engkaulah yang memberikan ku oha
(nasi)
engkaulah yang memberikan ku nono
(minum)
kalembo ade ina….
Ina…………………..
maaf sudah banyak merepotkan mu
sampai saat ini mada (aku) belum bisa
membalas jasa mu
ina ku sayang
ina ku cinta
mada (aku) sayang ita (ibu)…..
SEMANGAT KEMUNAFIKAN
karya: Fardin
ketika mulai ku pijakkan kaki ku di
bumi
ruang carawala dan ilusi sontak
menyapa
apakah akulah manusia yang hakiki?
waktu dan masa lalu pun seolah tak
berguna
aku seolah ingin menatap langit
hingga runtuh
agar engkau saksikan wahai dunia
aku tak akan pernah mati , bahkan
berlipat ganda
ketika aku ingin menaklukkan mu,
semua berubah…
tidak ada yang pasti, bahkan tuhan
menurunkan murka
wahai matahari kini ingin ku genggam
engkau
hingga tak bersinar lagi
agar semua gela dan bumi tak dapat
lagi
melihat semua perbuatan hina dan
mungkar
ini bukanlah awal sebuah akhir, bukan
pula akhir sebuah awal
aku ingin berjalan melenggan bebas
menuju masa depan ku yang keemasan
IBU
karya: Indra dermawansya
wahai ibu ku….
janganlah engkau menjauh dari ku..
karena separuh hidupku hanya untuk mu
ibu ku
*I LOVE YOU IBU*
Nak……..bukan ibu menjauh dari mu
akan tetapi ini harus aku lakukan nak
demi melanjutkan perguruan tinggi mu
dan demi membuat mu bahagia dengan
kesuksesan mu yang engkau raih
semangatnya seorang ibu sangat luar
biasa
karena seorang ibu tidak mau anaknya
merasakan
apa yang di rasakan oleh seorang ibu
itupun dibalas dengan semangatnya
seorang anak
yang mau membalas jasanya seorang ibu
aku harap semoga kesuksesan yang aku
raih
mampu membalas semua jasa mu mulai
dari awal sampai akhir
Amin Ya rabbal Alamin………
HIJAU HITAM KU
Karya: Julfahmi
detik-detik sang waktu menunjukkan
wajah suram nya yang membelenggu diri
desahan nafas menghelai jantung yang
sesak
begitu kejam belenggu itu sehingga
menghantan nurani
terjatuh dan terkekang oleh keresahan
sehingga menggores tinta kedamaian
tak bisakah engkau teriakan letih mu
agar hilang beban diri mu
wahai sang legenda sejarah
tidak kah engkau tau sajak ku?
begitu elok dan gagah diri mu
terbalut warna yang menawan
hijau keteguhan iman
hitam kedalaman ilmu
putih ketulusan amal
lambang yang sarat akan nilai
kehidupan
GURU BESAR TAK BERGELAR
karya: Saeful bahri (B)
guru besar tak bergelar
perjuangan mulia nan ikhlas dari mu
kesabarab dan keteguhan yang ada pada
jiwa mu
guru besar tak bergelar
keringat mu adalah air yang suci
pikiran mu adalah mutiara yang murni
guru besar tak bergelar
didikan mu tidak kalah dengan
profesor
ajaran mu tidak kalah dengan doctor
guru besar tak bergelar
keistiqomahanmu mengantarkan aku
keistiqomahan mu membawa kepribadian
ku
menjadi pribadi yang berpikir,
mengabdi dan ikhlas
ibu dan bapak ku
engkaulah layaknya guru besar
guru besar tak bergelar
Komentar
Posting Komentar